Berbagi informasi seputar aquascape,husus nya di ciamis

yX Media - Monetize your website traffic with us

Sunday, 23 December 2018

Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape

Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape - Hai teman DSC A-Quascape, di Artikel ini yang berjudul Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Mengenai Lampu, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape
link :https://aquascape-ak.blogspot.com/2018/12/belajar-sistem-pencahayaan-aquascape.html

Baca juga


Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape

Pencahayaan merupakan komponen vital dalam aquascaping karena berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman. Sistem pencahayaan yang biasa digunakan adalah lampu fluorescent, metal halide, dan LED. Metal halide masih menjadi pilihan untuk aquarium dengan ketinggian lebih dari 75cm, namun lampu fluorescent (lebih dikenal dengan sebutan lampu TL/neon) yang sebelumnya populer kini sudah mulai jarang digunakan dan aquascaper mulai beralih ke LED. Dibandingkan dengan jenis lampu lain, LED memiliki kompabilitas dalam mencampur spektrum warna dan modifikasi yang dikehendaki dan tentunya lebih hemat energi.

Kelebihan Lampu LED

Meskipun di awal pembelian harga lebih mahal dari fluorescent, namun LED akan memberikan berbagai keuntungan yang membuatnya lebih murah jika menilik pada investasi ke depan. 

Daya LED lebih hemat hingga 70% 

Jika dibandingkan dengan lampu neon biasa dan LED jenis HPL hanya menggunakan 30-40% daya neon untuk menghasilkan intensitas cahaya yang sama. 

Durabilitas LED mencapai 50.000 jam, 

 Artinya lampu LED mampu bertahan saat lampu neon sudah berganti baru sebanyak 5x. Efektifitas LED dalam mendukung fotosintesis tanaman dan menekan pertumbuhan Algae mencapai 300% lebih baik dibandingkan neon (spektrum lampu neon yang dapat berubah dari waktu ke waktu memberikan kontribusi pada pertumbuhan alga). 

Paling menarik adalah kostumisasi, dengan lampu LED kita dapat membuat kecerahan & rangkaian warna yang menghasilkan spektrum sesuai dengan kebutuhan tanaman, menjadikannya semakin efektif.

Bagaimana Pencahayaan Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman?

Bayangkan....!

Jika fotosintesis tanaman sebagai baterai. 
 Saat baterai penuh, sistem di dalam tanaman yang membuatnya tumbuh dapat bekerja.Energi tertentu dapat mengisi baterai tersebut lebih cepat, sementara energi lain memakan waktu lama. 

Energi ini dapat di pelajari dari cahaya dengan variabel tertentu. Variabel tersebut diantaranya 
  • PUR (Photosynthetically Usable Radiation), 
  • PAR (Photosynthesic Active Radiation), 
  • RQE (Relative Quantum Efficiency), yang kemudian akan digunakan untuk menentukan jumlah temperatur warna (Kelvin) dan intensitas cahaya (Lumens).
Ketika memilih pencahayaan untuk akuarium, ada lebih banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dari sekedar “watt per liter(WPL)/watt per galon(WPG)”. Kembali ketika dulu kita membeli lampu neon (warm wahite/cool white), aturan WPL/WPG tesebut cukup akurat dan berguna karena lebih membandingkan pada produk/jenis yang sama. Berikut aturan tersebut pada penggunaan lampu T5:
  • 0,25 Watts per Liter = Low
  • 0,50 Watts per Liter = Medium
  • 0,80 – 1.0> Watts per Liter = High
Aturan tersebut mungkin sudah usang, tapi bukan berarti sudah kadaluwarsa. Aturan WPL/WPG tetap bisa dijadikan acuan dasar untuk menentukan intensitas pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman (berdasarkan kelompok kebutuhan cahaya), tentunya dengan perhitungan ulang jika menggunakan lampu LED.

Telah disebutkan di atas bahwa terdapat beberapa variabel yang menentukan kerja fotosintesis pada tanaman, tentu akan menjadi membosankan jika dibahas setiap detilnya karena terlalu panjang, silahkan kunjungi link di akhir artikel untuk mempelajari lebih rinci tentang aspek pencahayaan. Berikut hanya dibahas aspek yang biasa menjadi pertimbangan untuk menentukan pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

#1.Lumens
Sebelumnya, lampu neon diklasifikasikan oleh berapa banyak daya digunakan (Watt). Namun, hal ini membuatnya sangat sulit untuk membandingkan berbagai jenis sumber cahaya, karena lampu neon dan lampu LED tidak langsung sebanding dalam hal ini. Lebih dianjurkan untuk menemukan angka pada kemasan yang memberitahukan berapa banyak lumens pada lampu tersebut. Lumens adalah jumlah/intensitas cahaya yang dipancarkan, semakin tinggi lumens sebuah lampu maka semakin terang intensitas cahaya yang dilihat oleh mata manusia. Berikut gambaran sederhana nilai kebutuhan lumens per liter air dalam akuarium untuk tiap kategori tanaman berdasarkan tingkat kesulitannya:
  • Tanaman mudah : 15-25 lumens/liter
  • Tanaman Sedang : 25-50 lumens/liter
  • Tanaman Sulit : >50 lumens/liter
Contoh menghitung kebutuhan lampu:
 
Volume akuarium 100 liter, digunakan tanaman dengan tingkat kesulitan sedang maka dibutuhkan (25-50 lumens/liter x 100 liter) = 2500-5000 lumens. Jika kita menggunakan Lampu T12 dengan daya 20 watt dan lumens 800. Jadi dibutuhkan lampu T12 tersebut sebanyak (2500-5000 lumens) : 800 = 4 – 6 lampu.

Perlu diperhatikan juga pada bagaimana penempatan lampu serta bagaimana lampu menyorot, intensitas cahaya akan menurun selaras dengan jarak ruang. Dari segi kedalaman, objek yang dekat dengan lampu akan menerima lebih banyak intensitas cahaya dari pada objek yang jauh dari lampu. Dari segi luas, objek yang berada tepat ditengah/bawah lampu akan lebih banyak menerima intensitas cahaya dibandingkan dengan objek yang berada di sekelilingnya.

#2.Temperatur Warna (Derajat Kelvin – °K)

Kelvin digunakan dalam industri lampu untuk membedakan temperatur warna yang dipancarkan melalui cahaya. 

Cahaya matahari di waktu siang memiliki temperatur warna sekitar 6500°K, itulah sebabnya pada aquascape direkomendasikan menggunakan pencahayaan pada rentang temperatur warna tersebut. 

Temperatur warna tinggi (> 8000°K) memberikan warna kebiruan, dan biasanya bagus digunakan pada akuarium air laut, sedangkan temperatur warna di bawah 4000°K memberikan warna kekuningan atau kemerahan. 

Pada aquarium tinggi >75cm, lampu dengan temperatur warna 10.000°K merupakan pilihan baik untuk mencapai PAR, dan lampu 14.000°K (Metal Halide) akan memiliki penetrasi lebih baik dari 10.000K dan masih menghasilkan PAR yang dibutuhkan.

Temperatur warna juga menentukan seberapa baik warna natural dari tanaman dapat ditampilkan. Banyak produk lampu menyertakan informasi nilai CRI (Colour Rendering Index) pada kemasannya, dimana nilai CRI tertinggi adalah 100. Indeks tersebut menunjukkkan seberapa baik lampu mampu me-render baris/deretan standar warna, sehingga mampu menampilkan warna pada objek yang tersinari sesuai dengan warna aslinya.

#3.Durasi Pencahayaan

Menentukan durasi pencahayaan yang benar adalah penting sebagai sistem pencegahan alga. Jika periode pencahayaan terlalu panjang maka bisa berujung pada munculnya alga. Sangat berguna jika lampu dipakaikan timer untuk memastikan tanaman mendapatkan jumlah cahaya yang sama setiap hari.
Hal yang harus dihindari:
  1. Mengatur durasi pencahayaan selama lebih dari 8 jam. Tanaman air pada umumnya tidak memerlukan cahaya lebih dari 8 jam.
  2. Mengatur durasi pencahayaan selama lebih dari 6 jam pada awal set-up. Selama 1 bulan pertama durasi pencahayaan harus lebih pendek untuk menghindari alga sementara tanaman dalam proses adaptasi & bertumbuh.


Demikian info ini bisa ane sampaikan,mudah-mudahan dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Hatur Nuhun.....


Itu tadi adalah Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape

baik Sekianlah artikel Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape dengan alamat link https://aquascape-ak.blogspot.com/2018/12/belajar-sistem-pencahayaan-aquascape.html

No comments:

Post a Comment

Adbox