Judul : Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape
link :https://aquascape-ak.blogspot.com/2018/12/belajar-sistem-pencahayaan-aquascape.html
Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape
Pencahayaan merupakan komponen vital
dalam aquascaping karena berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman.
Sistem pencahayaan yang biasa digunakan adalah lampu fluorescent, metal
halide, dan LED. Metal halide masih menjadi pilihan untuk aquarium
dengan ketinggian lebih dari 75cm, namun lampu fluorescent (lebih
dikenal dengan sebutan lampu TL/neon) yang sebelumnya populer kini sudah
mulai jarang digunakan dan aquascaper mulai beralih ke LED.
Dibandingkan dengan jenis lampu lain, LED memiliki kompabilitas dalam
mencampur spektrum warna dan modifikasi yang dikehendaki dan tentunya
lebih hemat energi.
Kelebihan Lampu LED
Meskipun di awal pembelian harga lebih
mahal dari fluorescent, namun LED akan memberikan berbagai keuntungan
yang membuatnya lebih murah jika menilik pada investasi ke depan.
Daya
LED lebih hemat hingga 70%
Jika dibandingkan dengan lampu neon biasa dan
LED jenis HPL hanya menggunakan 30-40% daya neon untuk menghasilkan
intensitas cahaya yang sama.
Durabilitas LED mencapai 50.000 jam,
Artinya lampu LED mampu bertahan saat lampu neon sudah berganti baru
sebanyak 5x. Efektifitas LED dalam mendukung fotosintesis tanaman dan
menekan pertumbuhan Algae mencapai 300% lebih baik dibandingkan neon
(spektrum lampu neon yang dapat berubah dari waktu ke waktu memberikan
kontribusi pada pertumbuhan alga).
Paling menarik adalah kostumisasi,
dengan lampu LED kita dapat membuat kecerahan & rangkaian warna yang
menghasilkan spektrum sesuai dengan kebutuhan tanaman, menjadikannya
semakin efektif.
Bagaimana Pencahayaan Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman?
Bayangkan....!
Jika fotosintesis tanaman
sebagai baterai.
Saat baterai penuh, sistem di dalam tanaman yang
membuatnya tumbuh dapat bekerja.Energi tertentu dapat mengisi baterai
tersebut lebih cepat, sementara energi lain memakan waktu lama.
Energi
ini dapat di pelajari dari cahaya dengan variabel tertentu. Variabel
tersebut diantaranya
- PUR (Photosynthetically Usable Radiation),
- PAR (Photosynthesic Active Radiation),
- RQE (Relative Quantum Efficiency), yang kemudian akan digunakan untuk menentukan jumlah temperatur warna (Kelvin) dan intensitas cahaya (Lumens).
Ketika memilih pencahayaan untuk
akuarium, ada lebih banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dari sekedar
“watt per liter(WPL)/watt per galon(WPG)”. Kembali ketika dulu kita
membeli lampu neon (warm wahite/cool white), aturan WPL/WPG
tesebut cukup akurat dan berguna karena lebih membandingkan pada
produk/jenis yang sama. Berikut aturan tersebut pada penggunaan lampu
T5:
- 0,25 Watts per Liter = Low
- 0,50 Watts per Liter = Medium
- 0,80 – 1.0> Watts per Liter = High
Aturan tersebut mungkin sudah usang,
tapi bukan berarti sudah kadaluwarsa. Aturan WPL/WPG tetap bisa
dijadikan acuan dasar untuk menentukan intensitas pencahayaan yang
sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman (berdasarkan kelompok kebutuhan
cahaya), tentunya dengan perhitungan ulang jika menggunakan lampu LED.
Telah disebutkan di atas bahwa terdapat
beberapa variabel yang menentukan kerja fotosintesis pada tanaman, tentu
akan menjadi membosankan jika dibahas setiap detilnya karena terlalu
panjang, silahkan kunjungi link di akhir artikel untuk mempelajari lebih
rinci tentang aspek pencahayaan. Berikut hanya dibahas aspek yang biasa
menjadi pertimbangan untuk menentukan pencahayaan yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
#1.Lumens
Sebelumnya, lampu neon diklasifikasikan
oleh berapa banyak daya digunakan (Watt). Namun, hal ini membuatnya
sangat sulit untuk membandingkan berbagai jenis sumber cahaya, karena
lampu neon dan lampu LED tidak langsung sebanding dalam hal ini. Lebih
dianjurkan untuk menemukan angka pada kemasan yang memberitahukan berapa
banyak lumens pada lampu tersebut. Lumens adalah jumlah/intensitas
cahaya yang dipancarkan, semakin tinggi lumens sebuah lampu maka semakin
terang intensitas cahaya yang dilihat oleh mata manusia. Berikut
gambaran sederhana nilai kebutuhan lumens per liter air dalam akuarium
untuk tiap kategori tanaman berdasarkan tingkat kesulitannya:
- Tanaman mudah : 15-25 lumens/liter
- Tanaman Sedang : 25-50 lumens/liter
- Tanaman Sulit : >50 lumens/liter
Contoh menghitung kebutuhan lampu:
Volume akuarium 100 liter, digunakan tanaman dengan tingkat kesulitan sedang maka dibutuhkan (25-50 lumens/liter x 100 liter) = 2500-5000 lumens. Jika kita menggunakan Lampu T12 dengan daya 20 watt dan lumens 800. Jadi dibutuhkan lampu T12 tersebut sebanyak (2500-5000 lumens) : 800 = 4 – 6 lampu.
Perlu diperhatikan juga pada bagaimana
penempatan lampu serta bagaimana lampu menyorot, intensitas cahaya akan
menurun selaras dengan jarak ruang. Dari segi kedalaman, objek yang
dekat dengan lampu akan menerima lebih banyak intensitas cahaya dari
pada objek yang jauh dari lampu. Dari segi luas, objek yang berada tepat
ditengah/bawah lampu akan lebih banyak menerima intensitas cahaya
dibandingkan dengan objek yang berada di sekelilingnya.
#2.Temperatur Warna (Derajat Kelvin – °K)
Kelvin digunakan dalam industri lampu
untuk membedakan temperatur warna yang dipancarkan melalui cahaya.
Cahaya matahari di waktu siang memiliki temperatur warna sekitar 6500°K,
itulah sebabnya pada aquascape direkomendasikan menggunakan pencahayaan
pada rentang temperatur warna tersebut.
Temperatur warna tinggi (>
8000°K) memberikan warna kebiruan, dan biasanya bagus digunakan pada
akuarium air laut, sedangkan temperatur warna di bawah 4000°K memberikan
warna kekuningan atau kemerahan.
Pada aquarium tinggi >75cm, lampu
dengan temperatur warna 10.000°K merupakan pilihan baik untuk mencapai
PAR, dan lampu 14.000°K (Metal Halide) akan memiliki penetrasi lebih
baik dari 10.000K dan masih menghasilkan PAR yang dibutuhkan.
Temperatur warna juga menentukan
seberapa baik warna natural dari tanaman dapat ditampilkan. Banyak
produk lampu menyertakan informasi nilai CRI (Colour Rendering Index)
pada kemasannya, dimana nilai CRI tertinggi adalah 100. Indeks tersebut
menunjukkkan seberapa baik lampu mampu me-render baris/deretan standar
warna, sehingga mampu menampilkan warna pada objek yang tersinari sesuai
dengan warna aslinya.
#3.Durasi Pencahayaan
Menentukan durasi pencahayaan yang benar
adalah penting sebagai sistem pencegahan alga. Jika periode pencahayaan
terlalu panjang maka bisa berujung pada munculnya alga. Sangat berguna
jika lampu dipakaikan timer untuk memastikan tanaman mendapatkan jumlah
cahaya yang sama setiap hari.
Hal yang harus dihindari:- Mengatur durasi pencahayaan selama lebih dari 8 jam. Tanaman air pada umumnya tidak memerlukan cahaya lebih dari 8 jam.
- Mengatur durasi pencahayaan selama lebih dari 6 jam pada awal set-up. Selama 1 bulan pertama durasi pencahayaan harus lebih pendek untuk menghindari alga sementara tanaman dalam proses adaptasi & bertumbuh.
Sumber terkait:
Aquarium Info
Aquarium Article Digest
Aquarium Gardens
Aquascapers The one-stop aquascaping resource
Tropica
American Aquarium Products
Aquarium Info
Aquarium Article Digest
Aquarium Gardens
Aquascapers The one-stop aquascaping resource
Tropica
American Aquarium Products
Demikian info ini bisa ane sampaikan,mudah-mudahan dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Hatur Nuhun.....
Itu tadi adalah Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape
baik Sekianlah artikel Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Belajar Sistem Pencahayaan Aquascape dengan alamat link https://aquascape-ak.blogspot.com/2018/12/belajar-sistem-pencahayaan-aquascape.html
No comments:
Post a Comment